client webservice

| 1 komentar

Sementara si Redhat ditinggal dulu, pusing, nunggu pencerahan dari master2 linux.
Sekarang balik lagi ke webservice, intinya bagaimana caranya akses webservice pake PHP.
Dari beberapa sample yang ada di web, bisa disimpulkan sbb :

//load library
nusoaprequire_once ("nusoap.php");

//create koneksi webservice
$client = new soapclient('http://hostnya/server.php?wsdl', true);

// Create the proxy
$proxy = $client->getProxy();

//Masukkan parameter
$param = array('kode_brg' => '000104');

//lewatkan parameter ke fungsi getNamaBarang
$result = $proxy->getNamaBarang($param);

itu thok, mungkin bisa juga ditambahkan
// Check for an error
$err = $client->getError();kemudian cek errornya.

sample book yg bisa ngasih penjelasan lebih detil:
http://www.mytempdir.com/2050297

librari nusoap 0.7.2
http://www.mytempdir.com/2050300

Cobaan dari Linux

| 0 komentar

Kemarin benar2 hari yang melelahkan. Sehari penuh berkutat dengan si Redhat, belum juga membuahkan hasil yang memuaskan. Beberapa point yang ingin kulakukan sebenarnya hanya :
1. Install xmms
2. Install gaim (sekarang ganti pidgin ya?)
3. Ngaktifin wireless intel 3945

dari 3 point diatas, yang dah berhasil baru point 1, itupun setelah nemu repository server fedora, ya aku installnya pake Yum. Menurut instruktur saat pelatihan sih, dengan Yum proses instalasi akan lebih mudah, karena semua dependency yang dibutuhkan akan langsung ikut terinstal, emang bener, tapi kalo dependencynya gak ada ya tetep aja mesti nyari dulu. cape deh...hampir putus asa...bener2 melelahkan si redhat ini.
Sebenernya kalo pingin gampang mungkin tinggal install redhat 9, trus pilih aplikasi yang diinginkan, selesai. (mungkin loh). Tapi yang kuinginkan adalah install redhat server (buat latihan, karena server di kantor sekarang pake redhat) trus dikompliti sama fasilitas desktop.
emang pinginnya install atu-atu...ternyata susah ya...
Barangkali ada yang mau bantu ?? ngasih link atau step2nya ?

Training RedHat EL 5

| 1 komentar

Awal puasa lalu, selama 4 hari bertempat di indolinux jakarta, aku ikutan training linux redhat enterprise 5. Wah luar biasa ternyata perkembangan linux. Tapi terus terang, training kali ini baru sebatas membuka wawasan saja tentang linux, belum sampai ke pendalaman.
Nyampe rumah ya langsung lupa lagi. Makanya biar gak lupa, aku paksain nginstall redhat di laptop, pokoknya harus jadi makanan sehari-hari lah.
Ngomong tentang linux, jadi inget sama temenku kuliah yang udah dari jaman dulu jago linux, si Koko, mudah-mudahan dia baca blog ini, soalnya kedepan aku mo banyak minta tolong sama dia, ya konsultasi lah.
Bayangkan, untuk nginstall/nambah aplikasi aja, aku masih mumet, butuh dependency or apalah. cape deh...tapi mungkin disitu ya seni belajarnya...



Dual boot Vista & XP

| 8 komentar

Alhamdulillah, dari kantor dapat laptop baru Toshiba Satellite M200 dengan OS Vista Home Basic. Mulanya sih seneng, karena selama ini belum pernah make Vista (hehe..), tapi lama2 baru terasa kalo memori 1 giga masih terasa berat bagi Vista, apalagi dah mulai instal banyak aplikasi.
Jadi kepikiran untuk kembali ke XP, cuma untuk langsung "hajar bleh" (minjem istilah mas Teddi) format ulang, masih ragu-ragu & sayang juga sama Vistanya.
Akhirnya mulai timbul ide untuk dual bootVista & XP.Mulailah proses googling dengan keyword "Dual boot Vista XP", ketemu link syschat yang lumayan gamblang jelasinnya. Kesimpulannya, boot loader XP gak kenal Vista, tapi boot loader Vista mengenal XP dengan baik.
Langkah-langkah proses :
1. Install Vista
2. Install XP di partisi terpisah (boot loader Vista akan ke replace oleh boot loader XP)
3. Gunakan CD installer Vista untuk recovery boot loader Vista
4. Masuk ke command prompt sbg administrator, kemudian ketik :
bcdedit –set {ntldr} device partition=C:
bcdedit –set {ntldr} path \ntldr
bcdedit –displayorder {ntldr} –addlast
bcdedit -set {ntldr} description "Microsoft Windows XP"
5. Restart ulang, kalo semua lancar, maka saat booting akan muncul dua menu :
Microsoft Windows Vista, dan Microsoft Windows XP
6. Jika mau install OS lain, misal linux, tinggal install seperti biasa di partisi lain, kemudian gunakan GRUB sebagai boot loadernya.