Hati-hati, Elpiji 3 Kg palsu!

|


Pengalaman ini saya alami sendiri. Sebagai warga penerima bantuan konversi minyak tanah ke elpiji, setiap minggu saya selalu membeli elpiji ukuran 3 kg di toko langganan saya.

Suatu hari saya membeli ditempat lain, karena kebetulan toko langganan saya tutup. Saya membeli disebuah warung kecil yang juga menyediakan elpiji 3 kg. Dengan harga lebih mahal 500 rupiah, saya bawa pulang elpiji tersebut dan pasang di regulator. Baru sepuluh menit digunakan untuk memasak, tiba-tiba kompor mati. Saya nyalakan ulang tetep gak mau, karna penasaran, saya bongkar kompor dan saya bersihkan, takutnya gara-gara kotor jadi menghambat aliran gas.

Selesai saya bersihkan saya pasang lagi dan coba nyalakan lagi, tetap gak mau nyala. Waduh kenapa nih kompor, pikir saya. Tiba-tiba adik saya nyeletuk "jangan-jangan gasnya palsu!". Wah mungkin juga nih, saya coba ambil timbangan badan dan saya timbang tabung itu, beratnya 8 Kg! sebuah ukuran yang normal untuk elpiji 3 kg ditambah tabungnya yang 5 kg beratnya.

Saya coba masukkan aliran gas ke dalam selang kemudian copot lagi, dengan sedikit sisa gas yang ada di selang, saya dekatkan selang ke korek api, harusnya api langsung menyambar gas yang keluar, tapi yang terjadi adalah api justru mati karena batangnya habis.

Sampailah saya pada kesimpulan bahwa gas elpiji yang saya beli barusan adalah palsu! artinya secara berat dan bau memang sama persis dengan yang asli, tapi isinya mungkin cuma air dan angin bertekanan.

Ya sudah terpaksa beli lagi ditempat lain karena saya gak mau ribut dengan pemilik warung yang sudah nenek-nenek.
Dan melihat modusnya, mungkin sasarannya adalah warung-warung kecil yang tidak begitu ramai.

Jadi, WASPADALAH WASPADALAH!!

0 komentar: