Agak malu sebenarnya menulis judul diatas, setelah 2x menulis akan hijrah ke OpenOffice. Namun apa daya, nampaknya OpenOffice masih perlu disempurnakan lagi. Salah satu tugas terberat OpenOffice sebagai pengganti Microsoft Office adalah menyediakan support terhadap format yang didukung oleh Microsoft Office. Sebenarnya hal ini sudah dilakukan oleh OpenOffice yaitu bisa membuka file Microsoft Office dan juga "Save As", hanya satu yang ketinggalan, yaitu OpenOffice Base sebagai pengganti Microsoft Access.
Base sudah mampu untuk membuka file Ms Acces dan mengkonversinya ke format Base, namun untuk "Save As", hal ini belum mampu dilakukan oleh Base. Hal ini sangat merepotkan bagi orang yang masih harus berbagi data dengan orang lain yang masih menggunakan Ms Access.
Ada satu hal lagi yang kurang, yaitu pengganti Ms Outlook. Padahal semua tugas dan contact tersimpan dalam format Outlook.
Yah, akhirnya, walaupun tidak 100 % kembali ke Ms Office, tetap saja masih membutuhkannya.
Yup, hanya install Ms Access dan Outlook.
Diposting oleh
Titan
di
Rabu, Desember 26, 2007
"BlankOn Linux adalah distro Linux yang dikembangkan oleh Yayasan Penggerak Linux Indonesia (YPLI) dan Komunitas Ubuntu Indonesia demi menghasilkan distro Linux yang sesuai dengan kebutuhan pengguna komputer umum di Indonesia.
Dengan menghadirkan filosofi, kemudahan, dan kehandalan yang ditawarkan Ubuntu Linux sebagai distribusi aslinya, BlankOn Linux dikembangkan secara terbuka dan bersama-sama untuk menghasilkan distro Linux khas Indonesia, khususnya untuk dunia pendidikan, perkantoran dan pemerintahan."
Demikian penjelasan di web blank0n http://www.blankonlinux.or.id/
Karena tertarik, akhirnya download file iso nya n coba install di VMware workstation ACE edition. Proses instalasi awal berjalan dengan lancar, sampai akhirnya muncul pesan eror :
diulangi sampai dua kali, pesan yang muncul masih sama seperti diatas. Apakah mungkin karena diinstall di VMware? atau karena pemilihan hdd scsi ? atau hal lainnya?
Kalo baca-baca dari blog tetangga sih, katanya blankOn 2 dan ubuntu 7.10 emang gak bisa/susah diinstall, apa bener demikian?
Diposting oleh
Titan
di
Selasa, Desember 18, 2007
Itulah judul buku yang ditulis oleh Safir Senduk, seorang perencana keuangan yang cukup terkenal yang sering membantu perorangan dan keluarga dalam mencapai tujuan-tujuan keuangan mereka.
Judul yang cukup menggelitik memang, disaat semua orang mengatakan bahwa kalo ingin kaya, jadilah pengusaha seutuhnya, jangan jadi karyawan atau setengah-setengah. Safir senduk justru menyarankan agar jangan buru-buru keluar dari pekerjaan sekarang, tetapi menabung dan bangunlah aset.
Ada 5 kiat yang disarankan agar seorang karyawan bisa menjadi kaya :
1. Beli dan miliki sebanyak mungkin harta produktif
2. Atur Pengeluaran Anda
3. Hati-hati dengan Utang
4. Sisihkan untuk masa depan
5. Miliki proteksi
Membaca buku ini membuka wawasan kita bahwa sebenarnya yang dibutuhkan bukanlah gaji yang besar, melainkan bagaimana mengatur dan mengelola gaji tersebut.
Pokoknya buku ini recommended bangetlah bagi para karyawan yang merasa gajinya selalu kurang, selalu kehabisan uang di tengah-tengah bulan, dan karyawan yang ingin mulai merintis bisnis.
Diposting oleh
Titan
di
Kamis, Desember 13, 2007
Sampai akhirnya ketemu komunitas TDA (Tangan Di Atas), sempat bingung juga, apa nih maksudnya, trus lawannya TDB (Tangan Di Bawah). Setelah membaca lebih lanjut, ternyata TDA maksudnya adalah menjadi pengusaha (yang memberi gaji), dari yang tadinya TDB (yang menerima gaji).
Pas di Gramedia, liat majalah Duit! edisi ekonomis, wah isinya cocok nih, langsung deh beli, cuma Rp 9000,- dari situ pula tau kalo ternyata TDA punya banyak milis, salah satunya tda_joglo. Dengan mantap, langsung aja gabung di milis ini, dengan alasan anggotanya masih sedikit dan dekat secara geografis. Nantinya mungkin akan gabung juga di TDA pusat.
Mudah-mudahan tidak lama lagi akan berubah jadi TDA dari yang sebelumnya TDB, atau setidaknya amphibi dulu, TDA iya TDB juga iya. Amin.
Diposting oleh
Titan
di
Selasa, Desember 04, 2007
Diposting oleh
Titan
di
Jumat, November 30, 2007
Sudah sekitar 1/2 bulan pake OpenOffice, kesannya hampir tidak ada bedanya dengan Microsoft Office. Saat buat dokumen pake OpenOffice Writer, ada sedikit kesulitan saat akan membuat header dan footer, selain itu tampilan table juga kurang nyaman dilihat. Untuk OpenOffice Calc, tampilan dan fungsi-fungsi umum mirip banget dengan Excel. Tapi secara umum tidak ada kendala yang begitu berarti.
Jadi,keputusan sudah bulat, migrasi ke OpenOffice!
Ambil yang gratis, tinggalkan yang bayar!
Diposting oleh
Titan
di
Jumat, November 30, 2007
Sekarang dah install yang versi windows dan semua yang berhubungan dengan dokumen harus pake OpenOffice, mo nyoba satu bulan dulu, kalo berhasil berarti Office nya Microsoft segera disingkirkan.
Pertimbangan kenapa nyobanya di windows dulu adalah karena mudah diinstalasinya. Bayanganku (belum nyoba sih) pasti susah untuk install di Redhat, mesti butuh dependency yang macem-macem. Makanya prioritasnya ntar ajalah buat si Redhat.
Baru nyoba satu, OpenOffice Writer, kaya'nya lumayan komplet fiturnya. Support Microsoft Word (*.doc) dan ada fitur export ke PDF juga. Fitur yang lain belum nyoba, tapi kayanya dah cukup untuk kebutuhanku. Go OpenOffice!
Diposting oleh
Titan
di
Kamis, November 15, 2007